SINGAPURA – Perusahaan energi Sunseap Group akan membangun pembangkit listrik tenaga surya dan sistem penyimpanan terapung terbesar di dunia di pulau Batam, Indonesia, demikian diumumkan pada Rabu (21 Juli).
Kompleks senilai US $ 2 miliar (S $ 2,73 miliar) akan berada di Waduk Duriangkang di pulau Batam selatan, dekat Singapura, dengan konstruksi yang dijadwalkan akan dimulai tahun depan dan selesai pada tahun 2024.
Sunseap menandatangani perjanjian untuk mengembangkan proyek dengan BP Batam, otoritas investasi dan pengembangan lokal.
Perkebunan surya terapung diproyeksikan memiliki kapasitas 2,2 gigawatt-peak dan akan membentang sekitar 1.600ha, menjadikannya yang terbesar di dunia.
Sistem penyimpanan energi akan memiliki kapasitas melebihi 4.000 megawatt-jam.
Sunseap juga mengharapkan pembangkit listrik tenaga surya untuk menghasilkan lebih dari 2.600 gigawatt-jam listrik per tahun, berpotensi mengimbangi lebih dari 1,8 juta metrik ton karbon per tahun. Ini setara dengan mengambil sekitar 400.000 mobil dari jalan setahun, katanya.
Sunseap mencatat bahwa Waduk Duriangkang merupakan waduk terbesar di Batam dan awalnya merupakan teluk air asin.
“Dengan volume 101,2 juta meter kubik, mendukung lebih dari 50 persen pasokan air tawar ke Pulau Batam,” katanya.
“Panel surya terapung akan membantu mengurangi penguapan, sehingga menahan lebih banyak air di dalam reservoir. Secara bersamaan, air akan menjaga panel surya tetap dingin, sehingga menghasilkan lebih banyak energi bersih dan menciptakan hubungan yang sinergis.”
Energi yang dihasilkan dan disimpan akan memasok pengguna sepanjang waktu, kata Sunseap.
Beberapa akan dikonsumsi di Batam sementara sisanya bisa diekspor ke Singapura sekitar 50 km jauhnya menggunakan kabel bawah laut, tambahnya.
Sunseap juga berencana untuk mendirikan akademi di Batam untuk mendukung perekrutan dan transfer keterampilan ke lebih dari 3.000 penduduk setempat untuk terlibat dalam proyek tersebut.
Chief executive dan co-founder Sunseap Frank Phuan mengatakan: “Proyek hyperscale ini merupakan tonggak penting bagi Sunseap, segera hadir setelah kami menyelesaikan PLTS terapung lepas pantai pertama Singapura di Selat Johor.
“Kami percaya bahwa sistem tata surya terapung akan sangat membantu mengatasi kendala lahan yang dihadapi kawasan perkotaan di Asia Tenggara dalam memanfaatkan energi terbarukan.”
Ketua BP Batam Muhammad Rudi menambahkan: “Investasi oleh Sunseap ini akan menjadi dorongan tepat waktu bagi industri Batam karena mereka berusaha untuk mengurangi jejak karbon dari operasi mereka.
“Pada saat yang sama, itu akan menciptakan lapangan kerja dan mentransfer keterampilan ke sektor energi bersih Batam.”
sumber: straitstimes